Untuk mampu bersaing dalam perekonomian ASEAN yang semakin maju, pemerintah Indonesia giat melakukan eksplorasi dan analisa perkembangan ekonomi. Salah satu yang diprioritaskan untuk memajukan ekonomi negara melalui “green technology”.
Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan green technology salah satunya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). PLTS adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan sel surya (photovoltaic) dan secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya. Hal ini menjadikan Indonesia memiliki peluang bisnis di bidang energi pembangkit listrik tenaga surya demikian besar.
Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 4.8 Kwh.m2 setara 112.999 GWp sepuluh kali lipat dari potensi Jerman dan Eropa. Dan untuk mendukung pembangunan pembangkit listrik tenaga surya nasional, PT. Global Expo Management(GEM) Indonesia menggelar pameran INAGREENTECH 2017. Dalam event ini akan digelar pameran panel surya, Lampu Hemat Energi (LHE), LED, baterai, komponen dan produk ramah lingkungan. Program pembangunan pembangkit listrik tenaga surya berbarengan dengan perkembangan perlampuan LED (ramah lingkungan) Indonesia, pasalnya pemerintah menggalakkan program pembangunan 30 ribu rumah baru dan infrastruktur seperti pembangunan jalan sejauh 2,650 KM, 3,258 M jalur kereta apai, 24 pelabuhan besar, 60 dermaga ferry, 15 bandara modern, 14 kawasan industri, 49 waduk dan pembangkit listrik tenaga hidrolik dalam lima tahun kedepan.
Pameran ini akan menjadi wadah yang mempertemukan produsen, distributor, konsumen dan pelaku usaha lainnya dalam mengembangkan industri yang tengah dibangun. Pameran ini diikuti lebih dari 650 peserta dari 20 negara, dan diharapkan dapat menarik 35,000 pengunjung dari manca negara serta investasi langsung (FAI) di sektor green energy seperti pembangunan pabrik panel surya, Lampu Hemat Energi (LHE), led, dan lain sebagainya.