Ancaman Cyber Akan Terus Ada

Sepekan berselang setelah serangan WannaCry, Id-SIRTII mengingatkan bahwa ancaman cyber masih akan terus ada. Setelah WannaCry yang berhasil menyerang 200.000 korban di 150 negara, para kriminal cyber akan berupaya membuat wabah baru yang tak kalah ganas.

Oleh karena itu, Id-SIRTII menganjurkan langkah-langkah pengamanan berikut sebagai upaya menangkal virus ransomware dan program jahat jenis lain.

  1. Biasakan “backup” data – Proses backup alias membuat cadangan data bisa menjadi penyelamat apabila ada serangan program jahat yang mengancam keselamatan data, seperti ransomware WannaCry.
  2. Gunakan sistem operasi asli (original, bukan bajakan) – Tak seperti program bajakan, sistem operasi original mendapat dukungan penuh dari pembuat OS, termasuk dalam hal patch sekuriti yang penting dalam menangkal serangan program jahat.
  3. Gunakan antivirus – Antivirus memiiliki teknologi untuk pengecekan rutin atau scanning komputer secara real-time. Program jahat akan langsung dideteksi dan dicegat dalam situasi seperti di bawah ini.

Dan berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh firma keamanan Kaspersky Labs menunjukkan bahwa korban terbanyak serangan WannaCry adalah komputer yang menjalankan Windows 7. Menurut data Kaspersky, sebanyak 97 persen korban WannaCry merupakan komputer yang menjalankan Windows 7. Versi yang paling banyak diserang WannaCry adalah Windows 7 x64 Edition, disusul secara berturut-turut oleh Windows 7 reguler, Windows 7 Home x64 Edition, dan Windows 7 Home Edition.

Senada dengan Kaspersky, firma keamanan lain seperti BitSight juga mengungkapkan temuan yang menyebutkan bahwa 67 persen korban WannaCry merupakan komputer berbasis Windows 7. Windows 7 merupakan versi OS Windows yang paling banyak dipakai dengan pangsa pasar sebesar 48,5 persen di ranah sistem operasi desktop, per April 2017 menurut data yang dikemukakan oleh NetMarket Share.


Was This Post Helpful:

0 votes, 0 avg. rating

Share:

admin zakisahil

Leave a Comment