Satelit Telkom 3S Sukses Meluncur

PT. Telkom Indonesia(Persero) Tbk, pada tanggal 15 Februari 2017 yang lalu telah sukses meluncurkan satelitnya yang diberi nama Telkom 3S. Satelit itu merupakan satelit komunikasi geostasioner milik Telkom Indonesia yang akan ditempatkan pada posisi di atas equator dan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran dengan sumbu rotasi sama dengan bumi.

Peluncuran satelit ini dilakukan di Bandar Antariksa Guyana di Kourou, Guyana-Perancis. Satelit milik Telkom Indonesia ini diluncurkan dengan roket Ariane 5 ECA VA235 milik perusahaan peluncur satelit, Arianespace Europe. Secara bertahap, satelit akan dibawa ke orbit geostasioner, menjalani uji di orbit, hingga akhirnya siap beroperasi dua bulan mendatang. Telkom 3S adalah satelit ke-18 dari Indonesia sejak satelit Palapa A1 diluncurkan pada 9 Juli 1976.

Telkom 3S merupakan satelit ke-9 milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).Ketika nanti Telkom 3S telah beroperasi pada bulan April, ini berarti PT Telkom akan mengoperasikan tiga satelit sekaligus, yaitu Telkom 1, Telkom 2, dan Telkom 3S.

Telkom 3S akan ditempatkan di orbit geostasioner pada ketinggian 35.736 kilometer di atas khatulistiwa Bumi, pada 118 derajat Bujur Timur (BT) atau di atas Selat Makassar. Sejak 2005, lokasi tersebut ditempati satelit Telkom 2. Selanjutnya, Telkom 2 akan digeser ke posisi baru di timur Indonesia di atas Samudra Pasifik.

Jangkauan Satelit Telkom 3S meliputi seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara, dan sebagian Asia Timur. “Keberadaan ketiga satelit milik Telkom ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap satelit asing sehingga kebutuhan satelit akan di-supply dari kita sendiri” ungkap Alex J. Sinaga, Direktur Utama Telkom.

Selain untuk mengurangi ketergantungan kepada satelit asing, Satelit Telkom 3S dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan akses informasi di seluruh wilayah Indonesia khususnya di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Terpencil).

Tidak hanya dalam hal coverage, Telkom 3S juga melengkapi kemampuan layanan satelit yang ditawarkan bagi pelanggan di Indonesia karena merupakan satelit pertama milik Telkom yang dilengkapi dengan transponder Ku-band. Transponder Ku-band ini memiliki daya yang lebih besar, pita frekuensi lebih lebar, dan lebih sederhana dalam proses pengiriman sinyal. Sehingga, layanan ke pelanggan, seperti untuk akses internet atau siaran televisi rumah tangga, bisa lebih masif.

Satelit sebelumnya, Telkom-1 hanya memiliki transponder C-band, sedangkan Telkom-2 bertransponder C-band dan extended C-band. Dengan transponder Ku-Band maka, Telkom kini memiliki layanan satelit dengan bit rate tinggi untuk sistem komunikasi yang lebih berkualitas.

Nilai investasi yang dikucurkan untuk satelit Telkom 3S mencapai USD 215 juta. Ini mencakup biaya pembuatan satelit, jasa peluncuran dan asuransi, Telkom 3S memiliki kapasitas 42 transponder atau setara 49 Transponder Equivalent (TPE) yang terdiri atas 24 transponder C-Band (24 TPE), 8 transponder extended C-Band (12 TPE), dan 10 transponder Ku-band (13 TPE).

Dengan peningkatan kapasitas layanan satelit ini, Telkom berharap mampu berperan aktif untuk turut membangun masyarakat digital Indonesia hingga ke pelosok nusantara guna meningkatkan perekonomian bangsa”, lanjut Alex.

Sementara itu, Menkominfo Rudiantara menyambut baik peluncuran satelit Telkom 3S itu. Menurutnya kehadiran Telkom 3S sangat dibutuhkan. “Sebab, Indonesia kekurangan pasokan satelit untuk memenuhi kebutuhan, baik pemerintah maupun industri. Tercatat, dari kebutuhan 300 transponder satelit, baru 160 transponder yang bisa dipenuhi dalam negeri,” katanya.


Was This Post Helpful:

0 votes, 0 avg. rating

Share:

admin zakisahil

Leave a Comment