Indonesia Butuh Coder dan Big Data Analysis

Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) pada Kamis, 5 Juli 2018 menyelenggarakan Halal Bihalal dan Focus Group Discussion(FGD) dengan tema “Memadukan Kualifikasi SDM Industri Digital ke dalam Sistem Pendidikan Nasional.” Acara ini bertempat di The Icon Morrissey Hotel Jl. KH. Wahid Hasyim No. 70, Menteng, Kebon Sirih Jakarta Pusat.

Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Kominfo, Rudiantara. Dalam sambutannya, Rudiantara mengajak untuk memetakan kebutuhan dan kolaborasi untuk meningkatkan kompetensi generasi muda. Indonesia membutuhkan banyak sumberdaya manusia untuk menjadi coder dan ahli big data analysis. “Selain coder, kita butuh juga ahli big data analysis. Kita perlu menghitung berapa ahli big data analysis yang kita miliki dan butuhkan,” katanya.

Dua keahlian itu dibutuhkan untuk memastikan Indonesia tidak tertinggal dengan negara lain dalam hal pemanfaatan teknologi informasi. “Kita memerlukan SDM yang mengetahui coding, bahkan di Singapura, coding sudah diajarkan sejak dari TK,” jelas Menteri Kominfo membandingkan kesiapan negara tetangga.

Menteri Rudiantara mencontohkan upayanya bersama sejumlah pihak membuat homeschooling coding. Chief RA menyebut pembekalan anak muda tidak harus melalui pendidikan formal. “Kita tidak boleh hanya andalkan pendidikan formal. Saat ini kita mempunyai peta okupasi kompetensi, tapi so what? Saya tidak sabaran jadi saya membuat homeschooling coding,” tandasnya.

Lebih lanjut Menteri Kominfo juga mengajak semua pihak yang ingin bekerja sama membantu homeschooling coding dimana siswa yang bergabung disana berusia 15 tahun, jadi saat berumur 18 bisa menjadi coder.

“Saya mengajak semua patungan untuk homeschooling coding. Kurikulumnya diambil dari Google ambasador Indonesia, dan nanti magangnya bisa di kantornya Nadiem (CEO Go-Jek),” katanya.

Menteri Rudiantara menegaskan upaya mendidik anak muda agar memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi harus dilakukan dengan cara-cara baru.

“Kita perlu kerja keroyokan jangan bergantung pada hal formal. Kita keluar dari pakem, aturan kita ubah. Jangan ubah target tapi ubah cara berpikirnya, tidak perlu out of the box tapi no box,” tandasnya.

www.kominfo.go.id


Was This Post Helpful:

0 votes, 0 avg. rating

Share:

Bambang W

Leave a Comment