Evolusi Teknologi Layar Monitor

Pada saat ini, perkembangan teknologi informasi telah digunakan oleh hampir setiap lapisan masyarakat. Teknologi telah masuk menjadi satu kebutuhan primer yang harus terpenuhi. Dengan semakin berkembangnya teknologi, maka teknologi di industri komputer juga turut berubah. Komputer telah menjadi satu roda penggerak perkembangan teknologi informasi saat ini. Salah satu perangkat yang tidak dapat dipisahkan dari komputer adalah monitor.

Pada sebuah monitor, tertanam layar display yang digunakan untuk menampilkan gambar. Dalam perkembangannya, beberapa teknologi canggih dibenamkan untuk memperoleh tampilan yang maksimal. Beberapa teknologi display yang dikenal antara lain:

CRT (Cathoda Ray Tube)

Dikenal dengan sebutan teknologi tabung, CRT diperkenalkan oleh Karl Ferdinand Braun. Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini akan memvisualisasikan gambar dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap.

Teknologi ini memiliki kelemahan yaitu semakin besar display yang akan dibuat maka semakin besar pula tabung yang digunakan. Selain itu, energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.

Monitor CRT pun berevolusi mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Jenis-jenis monitor CRT antara lain:

  1. MDA – Monochrome Display Adapter
  2. CGA – Colour Graphic Adapter
  3. EGA – Enhanced Graphic Array
  4. VGA – Video Graphic Array
  5. SVGA – Super Video Graphic Array

LCD (Liquid Crystal Display)

Monitor jenis ini disebut pula Flat Display Panel. Monitor jenis ini tidak lagi menggunakan tabung, tetapi menggunakan kristal cair yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. Pada satu kristal cair, terdapat banyak sekali Titik Cahaya (Piksel). Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.

Display layar ini berbentuk pipih dengan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Dengan bentuk yang pipih, maka monitor jenis ini menyerap energi listrik  yang kecil. Keunggulan lain monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.

Pada bagian layar LCD terdapat dua bagian elektroda dan polaroid. Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi. Kristal Cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi. Ada beberapa jenis monitor LCD antara lain:

  1. TFT – Thin Film Transistor merupakan salah satu tipe layar LCD, di mana tiap piksel dikontrol oleh satu hingga empat Transistor
  2. TFD – Thin Film Diode, hampir sama dengan TFT, disini tiap piksel akan dikontrol oleh satu diode.
  3. IPS – In Plane Switching, memiliki fungsi untuk meningkatkan kualitas reproduksi warna dan sudut pandang optimal yang lebih luas.

OLED (Organic Light Emitting Diode)

Oled adalah sebuah komponen semikonduktor yang solid. Dibuat dengan menyisipkan beberapa lembar lapisan tipis

 

 

organik diantara dua konduktor. Jika di aliri arus maka OLED akan menyala. OLED tidak membutuhkan sumber cahaya lain seperti halnya LCD yang membutuhkan backlight sebagai sumber cahayanya.

Teknologi OLED memiliki lapisan bahan organik, berbasis karbon, berada di antara dua lapisan yang disebut anoda dan katoda, terjepit di antara lapisan atas dan pelat bawah kaca. Layar OLED jauh lebih baik dibandingkan dengan tipe layar LCD karena menghasilkan warna yang luar biasa, memiliki kecepatan respon lebih cepat, sudut pandang lebih luas, kecerahan warna lebih tinggi dan bobotnya cukup ringan.

Jika dibagi berdasar kontrol elektroniknya, OLED terbagi dalam 2 jenis yaitu PMOLED (Passive Matrix OLED) dan AMOLED (Active Matrix OLED). Yang terbaru, perusahaan elektronik terkemuka asal negeri ginseng Korea, SAMSUNG, mengembangkan jenis layar dengan nama Super AMOLED. Layar Super AMOLED memiliki sensor sentuh pada layar itu sendiri, lebih tipis dan lebih responsif. Ada pula, layar Flexible OLED sehingga layar bersifat lentur. Supaya tidak pecah saat dilengkungkan, kaca dibelakang panel layar diganti dengan material plastik


Was This Post Helpful:

0 votes, 0 avg. rating

Share:

admin zakisahil

Leave a Comment