Festival Destika 2017, Memajukan Desa Dengan TIK

Kementerian Komunikasi dan Informatika terus berkomitmen dalam memajukan desa dengan TIK melalui program Desa Go Online. Upaya ini secara aktif didukung oleh Relawan TIK yang tak henti membantu masyarakat agar melek teknologi.

Festival Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi(DESTIKA) 2017 digelar di Turangga Seta, Desa Pulosari, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Event tahunan Festival Destika berlangsung dari Selasa, 21 November 2017 sampai dengan Kamis, 23 November 2017. Mengusung tema “Desa Bersuara untuk Indonesia”, Festival Destika menjadi media berbagi informasi dan pengetahuan tentang regulasi terbaru dan pengembangan TIK di pemerintah daerah dan pedesaan.

Festival Destika tahun ini merupakan kali kelima diselenggarakan. Setelah sebelumnya Festival Destika diadakan di Desa Melung, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada tahun 2013; Desa Tanjung Sari, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat tahun 2014 dan Desa Lenggang, Kabupaten Belitung Timur tahun 2015 serta Desa Khalkote, Kabupaten Jayapura, Papua pada 2016.

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel A. Pangerapan mendorong Festival Destika 2017 sebagai wahana berbagi bagi pegiat desa serta mengembangkan sistem informasi untuk memajukan desa. “Sistem informasi untuk berbagi, untuk saling mengajari. Jadi apa yang sudah ada di desanya dan ini kita berbagi untuk kita memajukan desa,” katanya dalam pembukaan Festival Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi (Destika) 2017.

Pemilihan desa sebagai salah satu pusat pengembangan teknologi bukan tanpa alasan. Menurut Dirjen Aptika, desa menjadi unit terkecil tata kelola Pemerintahan Indonesia. “Kenapa Desa? Karena Desa adalah bagian terkecil dalam tata pemerintahan kita. Desa kita bisa benahi, Indonesia juga bisa kita benahi. Indonesia sekarang menuju era digital, era yang dimana kita tidak bisa mengelak.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Industri Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary saat pembukaan Festival Destika 2017 mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan sinergitas program kerja antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Relawan Pemberdayaan Desa–desa yang berbasis TIK. “Sudah saatnya desa bangkit bekerja sesuai Nawacita. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan,” ungkapnya.

Perhelatan Festival Destika 2017 diharapkan menjadi titik kebangkitan desa. “Desa-desa menjadi jalan perubahan untuk Indonesia yang  berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Desa juga harus mandiri dalam segala hal termasuk pengelolaan potensi desa, perencanaan pembangunan desa, dan pelayanan masyarakat desa dengan memanfaatkan TIK,,” ujar Septriana.

Salah satu fokus kegiatan adalah peningkatan kemampuan kampung untuk memberdayakan potensi desanya untuk kesejahteraan warganya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dan Badan Usaha Antar Desa (BUMADES).

“Untuk mencapai semua tujuan tersebut maka peran serta pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi menjadi sangat relevan. Teknologi akan membuka pasar yang lebih luas dan memotong rantai distribusi. Potensi ini harus ditangkap secara jeli oleh para pengelola BUMDES dan BUMADES sebagai peluang untuk membesarkan BUMDES maupun BUMADES yang telah dimiliki,” ulas Septriana.

Rangkaian kegiatan peningkatan kapasitas SDM TIK Desa dalam Festival Destika diharapkan mampu untuk menjadi ajang berbagi ilmu pengetahuan dan keterampilan serta praktek terbaik pemanfaatan TIK dari seluruh Desa dan Kampung di Indonesia.

“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan kampung-kampung di Kabupaten Pemalang juga mampu belajar bersama dan melakukan proses replikasi dari keberhasilan kampung lainnya sehingga lima tahapan pembangunan desa yaitu Desa Bersuara, Desa Mandiri Teknologi, Desa Pelayan Publik, Desa Kelola Sumberdaya dan Desa Mandiri dan Berdaulat dapat diwujudkan,” jelasnya.

Pemerintah Kabupaten Pemalang sebagai tuan rumah telah mempersiapkan semua kebutuhan, dengan dukungan Kantor Staf Presiden, Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan juga pemangku kepentingan di bidang Telekomunikasi dan Komunikasi terutama untuk kawasan perdesaan.

Berkaitan dengan Sistem Informasi Pembangunan Desa dan Pembangunan Kawasan Perdesaan, Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan para penggiat pemberdaya Desa, LSM, dan Relawan TIK berkomitmen mendorong tersedianya platform aplikasi Sistem Informasi Desa dan Kawasan.  Selain itu, Kementerian Kominfo juga mengembangkan Program Prioritas UMKM Go Online, Petani dan Nelayan Go Online, 1000 Technopreneur, Siberkreasi dan 1 Juta Domain.

Festival Destika ke-5 2017 dihadiri Bupati Pemalang, Kepala Dinas Kominfo Pemalang, Staf Ahli Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal, dan Muspida Kabupaten Pemalang. Selain itu juga dimeriahkan dengan sejumlah perangkat desa, petani, nelayan, siswa dan mahasiswa setempat, masyarakat sekitar, dan tokoh masyarakat lainnya.

Berbagai workshop dengan materi mengenai isu pedesaan digelar dalam rangkaian Festival Destika 2017. Penyelenggaraan tersebar di beberapa desa dan berlangsung secara paralel. Ada pula pameran oleh 48 stand UMKM yang menyukseskan Program Petani Go Online, Nelayan Go Online, dan UMKM Go Online Kominfo.

Sumber: kominfo.go.id


Was This Post Helpful:

0 votes, 0 avg. rating

Share:

adminapkomindo

Leave a Comment