Dalam usaha untuk memetakan potensi sumber bahan baku industri unggulan diwilayah Jawa Barat, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat menggelar kegiatan Focus Group Discussion(FGD) tentang Kajian Rantai Pasok Industri Jawa Barat. Kegiatan ini digelar pada tanggal 25 Mei 2023 di Hotel Grand Preanger Bandung.
Hadir dalam kegiatan kali ini beberapa undangan dari Asosiasi Industri, Ikatan Ekosporti Importir, serta Perangkat Daerah sektor Industri dan Bappeda dari wilayah Jawa Barat bagian Selatan dan Cirebon-Patimban-Kertajati (Rebana).
Narasumber pada kegiatan ini, yaitu Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO), Rudy Dermawan Muliadi dan Sekretaris Eksekutif Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Anna Maria serta Sekretaris Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Chapter Bandung.
Kepala Bidang ILMATE Disperindag Jabar, Meidy Mahardani menyampaikan ,”Semoga dengan kajian ini dapat terpetakan potensi sumber bahan baku industri unggulan, mengurangi impor bahan baku, serta meningkatkan kerja sama antardaerah di Jawa Barat dan kemitraan antara IKM dengan Industri Besar.” Hal itu disampaikan ketika memberikan sambutan dan membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) ke-2 Kajian Rantai Pasok Industri Jawa Barat.
Kegiatan ini dibuka dengan pemaparan hasil kajian Tim Ahli dari Pangripta Consulting yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan terkait rantai pasok komoditas industri dari berbagai narasumber, serta diskusi dengan peserta FGD.
Dalam paparannya, Ketua Umum APKOMINDO, Rudy Dermawan Muliadi menjelaskan mengenai perkembangan industri IT secara umum dan memberikan gambaran tentang peluang usaha ataupun investasi diindustri IT khususnya komputer diwilayah Jawa Barat. “Saat ini, peluang terbesar ada dibidang services, ini menjadi peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru, khususnya disektor IKM,” paparnya.
FGD kali ini merupakan yang kali kedua, setelah yang pertama diadakan FGD terkait Pemetaan Tenaga Kerja Industri diwilayah Jawa Barat, dimana Rudy mengatakan bahwa tantangan terbesarnya adalah menciptakan SDM unggul yang sesuai dengan kebutuhan industri.