Pertumbuhan TIK Indonesia Luar Biasa

Pada Selasa 30 Januari 2018, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menerima kunjungan Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU) H.E. Houlin Zhao di kantor Kementerian Kominfo. Menteri Kominfo dan Sekjen ITU membahas peran Indonesia dalam pengembangan tingkat literasi masyarakat.

Dalam kunjungan kehormatan tersebut, Menteri Kominfo meminta perhatian khusus ITU agar semakin banyak profesional Indonesia yang bekerja di kantor pusat dan kantor-kantor perwakilan ITU di berbagai belahan dunia, terutama bagi Warga Negara Indonesia yang berkompeten untuk mengisi pos-pos strategis.

Saat ini, Indonesia hanya memiliki satu orang warga negara sebagai perwakilannya di ITU. Di antara sejumlah 700-an karyawan ITU, hanya 39 karyawan yang berasal dari negara-negara Asia. Republik Rakyat Tiongkok, India dan Korea masing-masing memiliki sembilan orang perwakilan, Filipina memiliki delapan orang perwakilan dan Malaysia memiliki empat orang perwakilan.

Permintaan dari pemerintah Indonesia kepada ITU ini didasari oleh tiga faktor. Pertama, Indonesia terus berupaya mewujudkan pembangunan literasi digital yang berkelanjutan; buktinya, jumlah pengguna internet Indonesia terus berkembang pesat, bahkan melampaui negara-negara lainnya di Asia. Faktor kedua, selama 16 tahun (atau empat periode, yakni 2002-2006; 2006-2010; 2010-2014 dan 2014-2018) Indonesia selalu menjadi anggota Dewan ITU yang secara aktif berpartisipasi di berbagai aktivitas ITU berskala global dan kawasan, maupun aktif menyelenggarakan berbagai forum-forum pertemuan, seminar dan lokakarya ITU di negara-negara Asia.

Selain kerja keras Indonesia dalam mewujudkan literasi digital yang berkelanjutan dan partisipasti aktif Indonesia di ITU, faktor ketiga yang melandasi permintaan Indonesia adalah semakin banyaknya individu-individu yang berdaya saing.

Di samping itu, Kementerian Kominfo meminta ITU untuk memberi kesempatan pelatihan dan magang bagi anak muda Indonesia yang berkompeten. Sejauh ini, ITU tidak membiayai peserta pelatihan di centre of excellence miliknya. Mengenai program magang di ITU, Kementerian Kominfo mencari beberapa opsi pendanaan untuk Warga Negara Indonesia yang berminat mengikuti program tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU) H.E. Houlin Zhao menyebut Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang sangat pesat.

“Saya sangat bangga melihat pertumbuhan Indonesia yang sangat luar biasa, tumbuh dengan pesat menjadi negara nomor 2 di wilayah ASEAN. Negara ini memiliki tujuan dan visi yang jelas,” tutur H.E. Houlin Zhao saat memberikan Kuliah Umum di Ruang Roeslan Abdul Gani Kementerian Kominfo.

“Saya tahu pemerintah Indonesia memiliki strategi yang sangat-sangat baik dalam menghadapi permasalahan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Salah satunya melalui Proyek Palapa Ring dan satelit,” jelasnya.

H.E. Houlin Zhao juga turut menyanjung perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. “Saat ini Indonesia punya banyak sekali UMKM. Anda bisa temukan pengusaha muda di mana-mana. Sangat dinamis, hi-tech. UMKM punya teknologinya, mereka paham akan pasarnya, sehingga mereka mampu untuk mengembangkan aplikasinya sendiri.”

Kuliah umum ini merupakan rangkaian kegiatan H.E. Houlin Zhao dalam kunjungannya ke Indonesia.  Turut hadir dalam kuliah umum tersebut Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Ahmad M. Ramli, Kepala Badan Litbang SDM Basuki Yusuf Iskandar, Sekjen Farida Dwi Cahyarini, serta Chairman MASTEL.


Was This Post Helpful:

0 votes, 0 avg. rating

Share:

adminapkomindo

Leave a Comment